Makassar – Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan (Kanwil Kemenkumham Sulsel) melalui Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Makassar menerima kunjungan dari Asep Kurnia selaku Staf Ahli (Sahli) Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Bidang Penguatan Reformasi Birokrasi (RB). Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat sistem birokrasi dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Dalam kunjungannya, Asep Kurnia disambut oleh Plt Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Indah Rahayuningsih, Kepala Bagian Program dan Humas Khomaini, Kepala Bidang Intelijen dan Penindakan Imigrasi (Kabid Inteldakim) Maryana, Kepala Lapas Kelas I Makassar Teguh Pamuji, dan seluruh jajaran Kanwil Kemenkumham Sulsel termasuk Lapas Kelas I Makassar. Pertemuan ini merupakan kesempatan memberikan penguatan bagi Lapas Kelas I Makassar yang akan bersiap meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK).
Dalam sambutan yang diberikan di Aula Lapas Kelas I Makassar pada Rabu (28/08), Sahli Menkumham Penguatan RB Asep mengapresiasi kepada seluruh jajaran Lapas Kelas I Makassar yang telah bekerja menciptakan pelayanan terbaik serta mengerjakan dokumen data dukung (daduk) terutama Lembar Kerja Evaluasi (LKE) sehingga mendapat nilai 85,01.
“Dari sisi dokumen, sudah tidak ada masalah. Saya apresiasi atas kerjas keras seluruh jajaran Lapas Kelas I Makassar. Tetapi yang terpenting adalah bagaimana Lapas Makassar mampu mewujudkan budaya anti korupsi serta budaya kerja dalam hal memberikan pelayanan prima kepada masyarakat,” kata Asep.
Asep juga mengapresiasi atas berbagai inovasi yang telah diciptakan oleh Lapas Makassar. Namun Asep ingatkan agar inovasi yang menjadi unggulannya harus memberikan dampak dan manfaat bagi penerima layanan. “Sebaiknya buatkan narasi bahwa inovasi tersebut telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Inovasi tersebut sebaiknya diekspos yaitu sebelum dan sesudah penggunaan inovasi,” terang Asep.
Tidak lupa, Asep ingatkan jika inovasi di Lapas Makassar telah direpilkasi oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) lain, maka pihak Lapas Makassar agar segera memintakan testimoni berupa surat ataupun video. Testimoni tersebut sebagai syarat untuk dapat melangkah ke Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Selanjutnya terkait dengan Pengaduan Masyarakaat, Asep meminta jajarannya untuk mencermati dan melayani setiap pengaduan yang masuk. “Walaupun ada pengaduan yang tidak tahu jawabnya, jangan didiamkan. Segera jawab setiap pengaduan yang masuk. Jangan sampai lebih dari 3 (tiga) hari baru dibalas,” tegas Asep.
Lalu untuk menyikapi berita viral, Asep meminta jajaran di bagian Humas untuk berkonsuiltasi dengan atasan dan Kepala Lapasnya, serta menjelaskan kepada publik secara terbuka. “Humas harus bisa membedakan mana informasi yang bisa dan yang tidak bisa dijelaskan kepada publik. Jika ada pegawai terlibat, Humas harus akui bahwa pegawainya terlibat tetapi itu adalah oknum yang telah diambil tindakan misalnya pembinaan di Kanwil,” papar Asep.
Adapun untuk pembuatan yel-yel, Asep meminta jajaran Lapas agar konten yel-yel tidak terlalu ramai daripada inovasinya. “Pastikan bahwa yel-yel tersebut mencerminkan bahwa Lapas Makassar mampu melayani masyarakat dengan baik serta tidak ada praktik Korupsi Kolusi, dan Nepotisme (KKN),” ucap Asep.
Lalu mengenai survei 3AS, Asep meminta jajaran Lapas untuk memastikan pengisian surveinya harus lebih dari 30 dan bukan hasil rekayasa. Untuk mempermudah pengisian survei 3AS, Asep meminta penempatan QR Code harus di tempat yang mudah dijangkau oleh masyarakat pengguna layanan. “Kalaupun hasil penilaiannya ada yang merah, tidak masalah karena itu menjadi feedback bagi Lapas Makassar,” ungkap Asep.
Sementara itu, Plt Kakanwil Indah Rahayuningsih menyampaikan terima kasih kepada Sahli Menkumham Penguatan RB Asep yang telah menyempatkan datang ke Lapas Makassar. Indah ungkapkan bahwa Lapas Makassar saat ini sedang berjuang meraih predikat WBK.
“Saya minta kepada seluruh jajaran Lapas Makassar agar konsisten dan komitmen dalam memberikan pelayanan keapda seluruh masyarakata. Kami informasikan bahwa pelayanan di Lapas Maksssar telah banyak perubahan,” ungkap Indah.
Indah dalam kesempatan ini mempersilahkan Sahli Menkumham Penguatan RB Asep untuk melihat pembenahan pelayanan yang telah dilakukan di Lapas Makassar usai memberikan penguatan reformasi birokrasi ini.