Bahagiakah Penyuluh Hukum Kita?

Bahagiakah Penyuluh Hukum Kita?

Oleh : Puguh Wiyono*

“Apa yang membuat saudara bahagia sebagai seorang penyuluh atau nilai-nilai apa yang membuat saudara bahagia sebagai penyuluh hukum?”.

Demikian sebuah pertanyaan yang diajukan oleh assessor dalam penilaian uji potensi dan kompetensi bagi pejabat administrator dan pejabat fungsional yang diselenggarakan oleh BPSDM beberapa waktu yang lalu.

Sebuah pertanyaan sederhana yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Sebuah soal ujian  yang membuat dahi berkerut. Membuat sejenak merenung kembali saat-saat pertama kali mengambil keputusan mengambil jalur fungsional penyuluh hukum. Mengapa anda memilih menjadi seorang penyuluh hukum? atau apa motivasi anda mengambil fungsional penyuluhan hukum?. Setiap orang mungkin mempunyai jawaban yang berbeda-beda, ada yang menjawab karena pekerjaan, karena profesi, pengabdian atau karena tidak ada pilihan lain atau karena terpaksa. Hanya Tuhan dan kita masing-masing yang tahu.

Setiap orang selalu mengejar kebahagiaan dalam hidupnya. Kebahagiaan sering dikaitkan pada pencapaian tertentu, seperti barang atau situasi tertentu. Setiap orang akan bahagia ketika apa yang diingankannya menjadi kenyataan atau bahkan lebih baik dari apa yang dibayangkannya.

Jika definisi kebahagiaan disamakan pada tujutan tersebut, maka tidak setiap hari kita bisa merasakan kebahagiaan. Padahal letak kebahagiaan adalah tentang bagaimana sikap hati kita dalam menghadapi satu persatu setiap kejadian di hadapan kita. Banyak hal sederhana yang sebenarnya bisa membuat kita bahagia, salah satunya seperti memberikan penyuluhan hukum.

Penyuluhan hukum adalah kegiatan penyebarluasan informasi hukum dan pemahaman terhadap norma hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penyebarluasan berarti berbagi. Pernahkah kita bayangkan jika di dunia ini tidak ada orang yang mau berbagi? dalam hal ini berbagi informasi hukum. Mungkin orang akan berlomba-lomba untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya untuk kepentingan sendiri masing-masing. Mungkin informasi hukum sejak zaman dahulu hanya akan diketahui oleh segelintir orang yang beruntung. Masalahnya tidak semua orang beruntung untuk mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan. Kehadiran seorang penyuluh tentu menjadi penyambung, bagaikan jembatan yang menyambungkan antara yang satu dengan yang lain.

Menjadi penyuluh tentu menjadi hal yang menarik dan membahagiakan bagi sebagian orang yang menyukai informasi dan mau berbagi. Salah satunya dengan menyuluh kita dapat membagikan pengalaman hidup yang mungkin tidak dapat diperoleh dibangku sekolah. Dengan berbagi kisah yang bermakna tentu sebagian kita akan memperoleh pencerahan betapa berharganya arti sebuah kesadaran akan hukum. Sudah banyak contoh di masyarakat orang yang menderita hidupnya karena kurang kesadarannya akan hukum. Kita dapat melihat berapa banyak orang yang saat ini mendekam dibilik penjara hanya karena kurangnya menghargai akan arti sebuah kesadaran hukum.

Selain itu kegiatan penyuluhan hukum adalah pemahaman terhadap norma hukum. Hal ini  dapat dikaitkan dengan menanamkan nilai-nilai karakter sehingga apa yang khalayak suluh dapatkan bukan hanya pengetahuan semata tetapi juga nilai-nilai karakter. Teramat banyak orang pintar namun sedikit yang mempunyai  nilai karakter yang kuat yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari misalnya kejujuran, kesopanan, tanggung jawab dll. Dengan semakin kuatnya nilai-nilai karakter dalam masyarakat tentu kita tidak akan lagi menjumpai perbuatan-perbuatan buruk yang melanggar hukum lagi di kemudian hari. Dan alangkah bahagianya kita jika bisa memberi sedikit arti dalam turut serta menanamkan nilai-nilai karakter kepada khalayak suluh kita dengan cara memberi contoh teladan akan sebuah nilai dan norma hukum.

Bagi sebagian penyuluh, kegiatan penyuluhan merupakan panggilan hati. Ia tidak semata-mata mengharapkan materi dari berbagi informasi yang diberikan melainkan kepuasan karena ia bisa berbagi. Seorang penyuluh akan merasa puas dan bahagia ketika bermanfaat bagi orang lain. Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” Demikian salah satu riwayat hadist Rosulullah.  Memberikan manfaat kepada orang lain sesungguhnya adalah upaya agar hati kita bahagia. Memang tidak bisa digambarkan, akan tetapi sungguh kebahagiaan itu akan terasa manakala seseorang bisa memberi manfaat untuk orang lain.

Kebahagiaan lain dengan menyuluh adalah kita banyak mengenal karakter manusia yang kita suluh. Sebagai penyuluh  bukan hanya kita dapat berbagi informasi untuk dapat memberikan penyuhan yang baik tetapi kita juga dapat membedakan karakter manusia dan membantu menyelesaikan masalah dengan karakter masing-masing.Dengan mengenal karakter seseorang bisa membuat kita menjadi pribadi yang lebih sabar. Kenapa begitu? Karena dengan mengenal karakter orang lain kita bisa memilah dan memilih dalam berbicara dan bercanda, sehingga kita tidak mudah untuk berprasangka buruk terhadap orang lain. Dan inilah yang membuat kita bisa bahagia dimanapun berada

Yang tidak kalah pentingnya mengapa menjadi penyuluh itu membahagiakan adalah penyuluh bukan hanya sekedar pekerjaan/jabatan tetapi penyuluh adalah hidupnya. Menjadi penyuluh hukum adalah sebuah pengabdian kepada Tuhan. Apa yang kita lakukan  dalam berbagi informasi hukum hanyalah sebuah ungkapan tulus cara kita mensyukuri segala nikmat yang telah Tuhan berikan kepada kita. Sebuah persembahan kita untuk Tuhan Yang Maha Esa. Alangkah indah dan membahagiakannya kita ketika kita dapat mempersembahkan sesuatu kepada Tuhan.

“Tidak semua yang dapat diukur itu penting dan tidak semua yang penting itu dapat diukur”

-Einstein-

*Puguh Wiyono

Penyuluh Hukum Kanwil Kemenkumham Sulawesi Selatan

Attachments:
FileDescriptionFile size
Download this file (Bahagiakah Penyuluh Hukum kita.pdf)Bahagiakah Penyuluh Hukum kita.pdf 90 kB

Cetak   E-mail