Jakarta - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan (Kakanwil Kemenkumham Sulsel), Taufiqurrakhman hadiri Puncak Peringatan Hari Hak Asasi Manusia ke-76 di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta (10/12).
Puncak Peringatan Hari HAM ini dihadiri oleh Menteri Hak Asasi Manusia, Natalius Pigai, Menteri Koordinasi Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, Para Duta Besar, Para Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham, Para Bupati hingga Gubernur di seluruh Indonesia.
Menteri Hak Asasi Manusia, Natalius Pigai dalam sambutannya mengatakan bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab konstitusional dan moral dalam menghormati, menjamin, melindungi, menegakkan dan memenuhi Hak Asasi Manusia bagi seluruh warga negaranya.
"Dalam Asta Cita milik presiden Prabowo Subianto dijelaskan bahwa dari delapan poin, yang menyangkut hak asasi manusia adalah empat poin. Ini artinya Hak asasi manusia dianggap sangat penting bagi bangsa ini," ungkap Pigai.
"Dalam misi pembangunan Indonesia Tahun 2045 salah satu sasarannya adalah pembangunan Hukum diarahkan pada terwujudnya supermasi hukum yang berkeadilan, berkepastian, bermanfaat dan berlandaskan Hak Asasi Manusia," lanjut Pigai.
Selanjutnya, Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra menyampaikan pidato tentang Politik HAM di Indonesia. Ia mengatakan telah banyak perjuangan yang telah dilakukan oleh bangsa Indonesia hingga terlahirnya hak asasi manusia.
"Di masa lampau tidak sedikit warga kita yang mengalami penindasan dan perbudakan. Sebab itulah kita berjuang untuk merdeka, kita berharap kita akan mampu menjaga, menegakkan, dan memenuhi hak-hak asasi manusia yang kita yakini bersama itu merupakan hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia," ucap Yusril.
Ia juga mengatakan bahwa perbaikan dan pembenahan harus terus dilakukan agar hak asasi manusia tetap terjaga.
"Pembenahan-pembenahan harus terus dilakukan, penguatan hak asasi manusia bagi aparat sipil, pertahanan dan keamanan menjadi sebuah keharusan dan keutamaan," ungkap Yusril.
"Saya mengajak kepada pemerintah, masyarakat sipil, pelaku usaha dan masyarakat umum untuk terus bekerjasama membangun peradaban yang menghormati hak asasi manusia," tutup Yusril dalam pidatonya.
Di sela-sela acara, ditampilkan juga penampilan tarian kolosal dari warga Binaan Lapas Wanita dan penampilan pasukan pengibar bendera oleh Brata Yudha Indonesia.
Turut mengikuti secara langsung dari Kemenkumham Sulsel, Kadiv Pelayanan Hukum dan HAM, Hernadi, Ka Lapas Kelas I Makassar, Teguh Pamuji, Kabid HAM, Utary Sukmawati, Kasubid Pemajuan HAM, Ayusriadi.