Kue Khas Makassar Warnai Menu Buka Puasa WBP Rutan Makassar

Makassar — Menyambut bulan suci ramadhan dengan suka cita tidak hanya dirasakan oleh masyarakat luar. Meski berada di tempat yang terbatas, warga binaan pemasyarakatan (WBP) Rutan Kelas I Makassar pun merasakan hal yang sama. Mereka menyambutnya dengan gembira.

Terlihat setelah melaksanakan shalat Isya yang dilanjutkan dengan tarawih berjamaah di masjid pada malam pertama ramadhan, sore ini pun mereka yang tergabung dalam kelompok Remaja Masjid dan Pengajar Dirosa dengan suka cita bekerjasama mempersiapkan segala sesuatunya untuk berbuka bersama di Masjid Nurul Iman Rutan Kelas I Makassar. Senin, (6/6).

Kegiatan buka bersama ini didampingi oleh staf Bantuan Hukum dan Penyuluhan, Yulil Amri dengan pengawasan Kepala Kesatuan Pengamanan, Ilham bersama anggota regu pengamanan lainnya.

Sembari menyiapkan takjil buka puasa, beberapa di antaranya, membersihkan sarana masjid, mengecek sound system dan mengaji.

Ilham mengaku bersyukur dan bergembira melihat warga binaan dapat melakukan hal positif di masjid.

“Remaja Masjid ini tidak lagi kembali ke kamar setelah shalat Ashar. Mereka tinggal di Masjid membaca Al-Qur’an, bersih-bersih kemudian mempersiapkan segala sesuatunya untuk berbuka puasa. Saya pribadi merasa senang melihat warga binaan yang aktif di masjid, karena belum tentu ketika mereka berada di luar Rutan akan terjun seperti ini di Masjid. Suatu hal yang positif dan perlu diapresiasi serta didukung.” Terang Ilham.

Ilham menambahkan bahwa petugas secara bergiliran memberikan takjil setiap hari sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

“Mengenai takjil, insya Allah setiap hari ada sumbangan dari petugas sesuai jadwal yang telah ditetapkan juga kami dari warga binaan yang ingin berbagi di bulan suci ini.” Ujar Ilham.

Ketua Remaja Masjid Nurul Iman mengatakan di hari pertama puasa mendapatkan takjil yang banyak dan merupakan makanan khas Makassar.

“Alhamdulillah, lebih dari cukup takjil yang ada pada buka puasa pertama ini. Dan semuanya merupakan kue khas Makassar, mulai dari buroncong, panada, dadar dan pisang ijo.” Tutur H. Abdul Wahab.

Cetak