Idul fitri sebagai momentum yang tepat untuk saling memaafkan antar sesama umat manusia. Tidak afdhol rasanya kembali fitri jika hubungan antar sesama manusia belum terjalin dengan baik. Hal ini tentu membuat istilah-istilah seperti mudik, silaturrahmi atau saling memaafkan terdengar tidak asing di telinga kita demi merevitalisasi spirit persaudaran guna memelihara hubungan baik antar umat.
Momen ini tidak luput dimanfaatkan oleh masyarakat yang memiliki keluarga yang mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Keterbatasan waktu dan jarak tentu tidak menyurutkan niat mereka untuk datang bersilaturahmi.
Seperti halnya yang dapat kita saksikan di Lapas Kelas II B Takalar, mulai hari Jumat, 15 juni 2018. Selepas pelaksanaan idul fitri pengunjung mulai berdatangan dan mengantri di depan pintu kantor Lapas Kelas II B Takalar hingga kemarin Sabtu 16 Juni 2018 masih terlihat padat.
Menurut data yang diperoleh dari operator pengunjung, jumlah pembesuk pada hari Jumat 15/06/2018 sebanyak 1.227 orang dan pada hari Sabtu 16/06/2018 sebanyak 939 orang.
Hal ini berbeda jauh pada hari-hari sebelumnya yang hanya mencapai sekitar 100 pengunjung dan diperkirakan jumlah ini akan menurun pasca libur lebaran berakhir.
Momen ini tentu sudah di antisipasi sebelumnya oleh Ka. Lapas Kelas II B Takalar, Darwis H, Amd.IP, S. Sos, M.si., dengan meningkatkan pengawasan melalui pembentukan regu pengawas pasca lebaran. Hal ini dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain itu, sebagai upaya pemberian pelayanan prima bagi pembesuk di hari raya ini, diberlakukan kebijakan pengunduran batas waktu besukan kunjungan yang pada hari biasanya batas waktu besukan hingga pukul 13.00 diundur hingga 16.00 Wita. Hingga hari ini regu penjagaan pasca lebaran masih tetap bersiaga dan waspada untuk tetap menjaga ketertiban dan keamanan dalam pelayanan besukan hari raya ini.
Kontributor : Lapas Takalar
Hubungi Kami 
