Lapas Takalar Kini Punya Pesantren Untuk Narapidana

TAKALAR– Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulsel Imam Suyudi dan Bupati Takalar Syamsari Kitta meresmikan pesantren narapidana At-Taubah Lapas Kelas II B Takalar, Selasa (15/5/2018) siang. Peresmian ditandai dengan penandatangan prasasti disaksikan oleh kepala Kemenag Takalar Adliah, Danyon 726/Tml Letkol Inf. Prasetyo Widodo, Kalapas Takalar Darwis, dan sejumlah penghuni rumah tahanan.

Kalapas kelas II B Takalar, Darwis menjelaskan bahwa pesantren ini akan dilaksanakan selama enam bulan dimulai Mei hingga November 2018. Diharapkan kedepannya akan dimulai lebih awal mulai Januari-November Darwis mengungkapkan bahwa karakterisktik pesantren At-Taubah di Lapas Takalar ini berbeda dengan pesantren umum lainnya.

Salah satu yang membedakan yaitu santri pesantren At-Taubah yang akan dominasi oleh orang yang sudah berumur, sangat berbeda dengan pesantren pada umumnya yang dihuni oleh anak muda.

Ke depan Pesantren At-Taubah akan dilaksanakan secara bertahap. Tahap pertama atau tiga bulan pertama akan fokus pada pemberantasan buta huruf Al-Quran. Kemudian tahap kedua atau tiga bulan selanjutnya akan fokus pada pembelajaran Dai khutbah Jumat.

 “Jadi, nanti kalau santri kita sudah keluar dari Lapas sudah bisa tampil sebagai Dai di lingkungan tempat tinggalnya,” timpal Kalapas Takalar Darwis.

Pesantren At-Taubah Lapas kelas II B Takalar akan bekerjasama dengan Kementrian Agama Takalar untuk menjadi fasilitator atau tutor bagi santri, yang merupakan penyuluh Agama Kemenag Takalar.

“Nantinya, para tutor jangan takut kalau santrinya ada yang ber-tatto karena meskipun mereka bertatto tapi hati mereka baik. Apalagi nantinya kebanyakan tutornya merupakan perempuan,” kelakar Kalapas Takalar.

Kegiatan ini direncananakan akan dilaksanakan pada siang hari mulai pukul 13.30- 16.00 Wita dengan jadwal Senin, Selasa, Rabu, dan Kamis.

“Nantinya mereka akan masuk siang, karena pagi jam besuk. Untuk hari Jumat pertama dilakukan dzikir, kemudian Jumat kedua akan dilakukan hafal Al-quran 30 juz dan jumat selanjutnya akan dilaksanakan seusai dengan kurikulum yang diterapkan,” tambah Darwis.

Sementara itu Bupati Takalar Syamsari menyatakan bahwa Pemkab Takalar mendukung penuh program pesantren At-Taubah ini demi terbentuknya SDM yang berkualitas, salah satunya SDM di Lapas kelas II B Takalar.

Selain itu, Ia juga meminta agar warga Lapas bekerjasama untuk bersama mendukung kebijakan Bupati yang berpotensi pada peningkatan kualitas hidup dan perekonomian.

“Kita mendukung terbentuknya SDM yg berkualitas dan kami optimis warga lapas adalh warga potensial. Kita bisa bekerjasama untuk bersama-sama mendukung kebijakan bupati yang bisa berpotensi pada peningkatan kualitas hidup dan perekonomian , seperti Gema Tasamara, pemanfaatan lahan tidur untuk ditanami tanaman yang bisa menambah pendapatan.

 Kemudian, Gerakan kembali ke sekolah diantaranya paket B dan C, Gerakan sholat berjamaah, Gerakan baca Al-Quran setiap hari. Dan saya mengajak seluruh warga lapas untuk berpartisipasi dalam kebijakan tersebut,” paparnya.

Penulis: Reni Kamaruddin

Editor: Alam Malik

Sumber: https://www.sulselsatu.com/2018/05/15/sulsel/gowatamapan/lapas-takalar-kini-punya-pesantren-untuk-narapidana.html


Cetak   E-mail